.

Wednesday, October 2, 2013

Coban Grojogan Sewu

Yang saya tau di Malang cuman ada air terjun Coban Glotak, cuban pelangi, cuban rondho. Dan tempat yang pernah aku kunjungi adalah cuban Rodho tapi itu dulu banget ketika saya masih kuliah. Setelah menikah sih saya belum pernah ke coban rondho lagi. Kenapa? takut mitos?  

Benar, cuban Rondho itu kental dengan mistis. Konon, cerita legenda dari cuban rodho bermula dari sepasang kekasih yang baru saja menikah. Sepasang sejoli ini bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Si istri nekat mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Sebenarnya orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan.

Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo.[smbr]

Nah loh, kok malah cerita tentang coban rondho sih? apa hubungannya dengan cuban grojogan sewu? hehehe...emang gak ada hubungannya sih, cuman pengen cerita aja semenjak menikah terus terang saya gak berani mengunjungi cuban rondho karena mitosnya nanti akan jadi janda. Saya sih gak pernah percaya sama mitos, tapi saya juga gak mau coba-coba aahh....coba aja kalau ada yang mau membuktikan he.he.he...

Nah, beruntung deh saya menemukan cuban yang lain yaitu Grojogan Sewu. Gak sengaja juga nemunya, sebelumnya sih sepanjang melewati jalan arah batu menuju ke ngantang jawa timur ini ternyata ada air terjunnya. Menurut warga sekitar cuban grojogan sewu ini dulunya tertutup oleh pohon hutan seingga tidak kelihatan.
Akses menuju ke coban grojogan sewu
Narsis mulu, kapan sampe di cuban sih ? ha.ha.ha
Biarin ah, dah lama juga gak postingan narsis :p

Tempat wisata ini baru di buka, dan belum ada tempat parkir khusus. Terpaksa area parkirnya nebeng di rumah penduduk setempat atau di sekolahan. Tempat ini masih gratis, cuman bayar seiklasnya aja buat area parkirnya. Masih belum banyak yang tau tempat ini. Lokasi ini tak jauh dari jalan raya yang berada di pujon tepatnya di desa Bendosari.

Menuju ke Grojogan Sewu ini harus berjalan sekitar 200meter. Jalan setapak ini dikelilingi oleh persawahan yang ditanami berbagai macam tanaman pertanian seperti bawang merah, kubis, lombok, dll.


Sesampainya di gapura pintu masuk, sebelah kirinya ada tempat mushola, aula dan kamar mandi. Tempat toilet yang terdiri dari tempat pria dan wanita, masing-masing ada 3 tempat kamar mandi, tempat ruang ganti, dan wastafel. Dijamin bersih.


tempat mushola mungil.

Tempat Aula atau persinggahan peristirahatan. Bisa bersantai ria, makan-makan dan bercengkrama disini. Suasananya sejuk. 

Mari berfoto ria........

Senangnya menyatu dengan alam, seru-seruan disini. Anginnya kenceng, bajuku seperti balon hehehe...
Vica narsiz bersama ayah
Kurang lega kalau gak nyebur sekalian. Jangan kuatir, ainya dangkal kok, tapi ya gitu, super dingin seperti air kulkas he.he.he....
Rame-rame bersama keluarga kak Reva dan Rasya. Bundanya bagian moto(alasan) aja supaya gak di jeburin hihihii
Dibuang sayang....
(ki-ka) Rasya, kak Reva, Vica




Nah, buat kalian yang ada di area jawa timur, jangan lupa mampir ya....patut dikunjungi nih. Jangan lupa bawa makanan karena disini masih belum ada penjual makanan. Saya sudah mampir 2x, mampir sholat dan sekalian istirahat.

1 comment:

nh18 said...

Waduh ...
sepertinya seger banget ya disana
Seingat saya ...
saya belum pernah ke Grojokan Sewu

Salam saya Bu