.

Wednesday, September 4, 2013

Jakarta City of ASEAN


Pada tanggal 8 Agustus 2013 ASEAN berulang tahun yang ke-46. Dalam memperingati perayaan HUT Association Of South East Asian Nations (ASEAN) telah dirayakan di markas ASEAN Secretary, Jl. Sisingamangaraja 70A Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Perayaan semarak itu dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Negara anggota ASEAN meliputi Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand serta Indonesia sebagai tuan rumah dengan diawali dengan pengibaran bendara ASEAN. 

Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) saya merasa bangga Jakarta menjadi markas ASEAN Secretary, pertanda bahwa kepercayaan Negara Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN dan dipandang sebagai pendorongan penyelarasan antar anggota ASEAN.

 pic : www.tripadvisor.co.id


Indonesia memang layak untuk dijadikan tempat markas ASEAN. Indonesia mampu menciptakan proses rekonsiliasi etnis secara damai, konsisten mendukung proses demokratisasi di Myanmar, juga turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta mengajak sejumlah badan usaha milik negara berinvestasi di wilayah Rohingya, maka dari itu peran Indonesia sangat diperhitungkan untuk dijadikan kota ASEAN. Walaupun Jakarta masih terbilang jauh jika dibandingkan dengan Singapura yang negaranya lebih maju, tapi Indonesia telah dijadikan contoh tauladan bagi Negara-negara ASEAN lainnya. 

Peruntungan Indonesia semakin nyata sejak dijadikannya kantor Sekretariatan ASEAN. Indonesia makin ‘PeDe’(Percaya Diri) dan ‘berkelas’ bisa melampaui Malaysia dan Singapura. Namun, dalam hal ini sepertinya Indonesia belum termaksimalkan dengan baik. Kita (Indonesia) sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN perlu mempersipkan kembali tentang penataan pembangunan supaya terlihat rapi lagi, setidaknya mengurangi kemacetan. Pembenahan masalah internal yang ada di Indonesia juga lebih dikedepankan karena menyangkut citra nama baik Indonesia. Seperti demonstrasi yang bersifat anarkis, pemberantasan terorisme yang masih berkembang biak, pemberantasan penyelundupan narkoba harus segera dituntaskan supaya tidak memalukan Negara kita (Indonesia).

Perlu diingat lagi, dijadikannya Indonesia sebagai sekertariat ASEAN pastinya akan mempunyai dampak positif maupun negatif. Banyaknya turis yang berdatangan ke Indonesia  akan mempunyai dampak positif bagi Indonesia. Jika ditinjau dari positifnya adalah adanya peningkatan dari segi pembangunan, ekonomi dan kepariwisataan. Indonesia makin terkenal budidaya-nya, menjadi sorotan dunia dan citra Indonesia tentunya akan menjadi lebih bagus seiring keberhasilan pelaksanaan ASEAN 2015. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan asing yang menjalin kerjasama dengan Indonesia (misal: banyak berdirinya perusahaan asing dan dapat memperluas lapangan kerja di Indonesia). Bukan hanya Negara ASEAN saja, bahkan Negara-negara yang merupakan mitra ASEAN seperti jepang, China, Amerika dan sebagainya. Hal ini tentu sangat mengutungkan Indenesia.

Adapun dampak negarif-nya terdapat pula terpengaruhnya gaya hidup dari luar negeri, jenis makanan ‘ala kebarat-baratan’ semakin merajalela sehingga makin tenggelamnya makanan kuliner tradisional asli khas Indonesia, semakin banyaknya orang Asing berkunjung ke Indonesia terancam akan dikuasai oleh orang barat, memicu banyaknya kejahatan, seperti penculikan, perdagangan manusia, pergaulan bebas, juga terjadinya pergeseran budaya Indonesia menjadi budaya asing, keseniannya, bisa jadi bahasa Nasional Indonesia akan tergeser hingga sama sekali tak terpakai lagi.

Kabarnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk menjadikan Jakarta sebagai ibukota negara-negara ASEAN. Menurut Wakil Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias (Ahok,) “pihaknya juga akan mempertimbangkan rencana pemberian kantor bekas walikota Jakarta Selatan untuk dibangun menjadi Kantor Sekretariat ASEAN atau head quarter seperti di New York yang menjadi ibukota PBB. Kantor ASEAN bisa jadi ikon baru Jakarta.” woow.....makin bersinar donk Jakarta!

Kebanyang gak sih kalau pembangunan itu sudah terealisasikan nantinya, kita tunggu saja kabar terbarunya. Jakarta bakal jadi Ibu kota Negara ASEAN, makin padat pula penduduk di Ibu Kota Indonesia ini. Semoga saja setelah dibangun menjadi head quarter akan semakin membuat Indonesia makin maju lagi dalam segala bidang, mengingat dampak positif dan dampak negarifnya sama-sama bersaing, maka perlu juga di waspadai akan ancaman hal tersebut.

 *****
Tulisan ini diposting dalam rangka lomba 10daysforASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Blogger

No comments: