Pada tanggal 8 Agustus 2013 ASEAN berulang tahun yang
ke-46. Dalam memperingati perayaan HUT Association Of South East Asian Nations
(ASEAN) telah dirayakan di markas ASEAN Secretary, Jl. Sisingamangaraja 70A Kebayoran
Baru Jakarta Selatan. Perayaan semarak itu dihadiri oleh sejumlah perwakilan
dari Negara anggota ASEAN meliputi Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia,
Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand serta Indonesia sebagai tuan rumah
dengan diawali dengan pengibaran bendara ASEAN.
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) saya merasa bangga Jakarta menjadi markas ASEAN Secretary, pertanda bahwa kepercayaan Negara Indonesia
bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City
of ASEAN dan dipandang sebagai pendorongan penyelarasan antar anggota ASEAN.
pic : www.tripadvisor.co.id
Indonesia memang layak untuk dijadikan tempat markas ASEAN. Indonesia mampu menciptakan proses rekonsiliasi etnis secara damai, konsisten mendukung proses demokratisasi di
Myanmar, juga turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta mengajak
sejumlah badan usaha milik negara berinvestasi di wilayah Rohingya, maka dari
itu peran Indonesia sangat diperhitungkan untuk dijadikan kota ASEAN. Walaupun
Jakarta masih terbilang jauh jika dibandingkan dengan Singapura yang negaranya
lebih maju, tapi Indonesia telah dijadikan contoh tauladan bagi Negara-negara
ASEAN lainnya.
Peruntungan Indonesia semakin nyata sejak dijadikannya
kantor Sekretariatan ASEAN. Indonesia makin ‘PeDe’(Percaya Diri) dan ‘berkelas’ bisa
melampaui Malaysia dan Singapura. Namun, dalam hal ini sepertinya Indonesia belum
termaksimalkan dengan baik. Kita (Indonesia) sebagai tuan rumah dari
Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN perlu mempersipkan kembali tentang penataan
pembangunan supaya terlihat rapi lagi, setidaknya mengurangi kemacetan. Pembenahan
masalah internal yang ada di
Indonesia juga lebih dikedepankan karena menyangkut citra nama baik Indonesia. Seperti
demonstrasi yang bersifat anarkis, pemberantasan terorisme yang masih
berkembang biak, pemberantasan penyelundupan narkoba harus segera dituntaskan
supaya tidak memalukan Negara kita (Indonesia).
Perlu diingat lagi, dijadikannya Indonesia sebagai
sekertariat ASEAN pastinya akan mempunyai dampak positif maupun negatif. Banyaknya
turis yang berdatangan ke Indonesia akan
mempunyai dampak positif bagi Indonesia. Jika ditinjau dari positifnya adalah adanya
peningkatan dari segi pembangunan, ekonomi dan kepariwisataan. Indonesia makin terkenal
budidaya-nya, menjadi sorotan dunia dan citra Indonesia tentunya akan menjadi lebih
bagus seiring keberhasilan pelaksanaan ASEAN 2015. Selain itu, semakin banyaknya
perusahaan asing yang menjalin kerjasama dengan Indonesia (misal: banyak berdirinya perusahaan asing dan dapat memperluas lapangan kerja di Indonesia). Bukan hanya Negara ASEAN
saja, bahkan Negara-negara yang merupakan mitra ASEAN seperti jepang, China,
Amerika dan sebagainya. Hal ini tentu sangat mengutungkan Indenesia.
Adapun dampak negarif-nya
terdapat pula terpengaruhnya gaya hidup dari luar negeri, jenis makanan ‘ala
kebarat-baratan’ semakin merajalela sehingga makin tenggelamnya makanan kuliner
tradisional asli khas Indonesia, semakin banyaknya orang Asing berkunjung ke
Indonesia terancam akan dikuasai oleh orang barat, memicu banyaknya kejahatan, seperti penculikan, perdagangan
manusia, pergaulan bebas, juga terjadinya pergeseran budaya Indonesia menjadi
budaya asing, keseniannya, bisa jadi bahasa Nasional Indonesia akan tergeser hingga sama
sekali tak terpakai lagi.
Kabarnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk menjadikan
Jakarta sebagai ibukota negara-negara ASEAN. Menurut Wakil Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias (Ahok,) “pihaknya
juga akan mempertimbangkan rencana pemberian kantor bekas walikota Jakarta
Selatan untuk dibangun menjadi Kantor Sekretariat ASEAN atau head quarter seperti
di New York yang menjadi ibukota PBB. Kantor ASEAN bisa jadi ikon baru Jakarta.” woow.....makin bersinar donk Jakarta!
Kebanyang gak sih kalau pembangunan itu sudah terealisasikan nantinya,
kita tunggu saja kabar terbarunya. Jakarta bakal jadi Ibu kota Negara ASEAN, makin padat pula penduduk di Ibu Kota
Indonesia ini. Semoga saja setelah dibangun menjadi head quarter akan semakin membuat Indonesia makin maju lagi dalam
segala bidang, mengingat dampak positif dan dampak negarifnya sama-sama
bersaing, maka perlu juga di waspadai akan ancaman hal tersebut.
*****
Tulisan ini diposting dalam rangka lomba 10daysforASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Blogger
No comments:
Post a Comment