Teringat di masa kecilku, ketika itu saya masih duduk di
bangku SMP. Waktu itu diperayaan hari Kemerdekaan
17 Agustus saya selalu ikut serta meramaikannya
dengan mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan di sekolahan maupun di kampung
halaman rumah. Mulai dari baris berbaris, paduan suara, hingga baca puisi. Ada juga lomba balap karung, kelereng, memasukkan paku
dalam botol, makan krupuk, dan masih banyak lagi. Pengalaman yang
paling berkesan saya terpilih menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih
sewaktu upacara di tingkat kabupaten. Pengalaman itu membuatku terkenang sampai
sekarang.
Berkibarlah benderaku Merah Putih.
Semaraknya peringatan hari Kemerdekaan Indonesia selalu
dipersiapkan tiga hari sebelumnya. Mulai dari pemasangan bendera merah putih, memasang
pernak-pernik hiasan kemerdekaan atau lampu hias kerlap-kerlip
di jalanan, kerja bakti di lingkungan, sebagian ada yang mengecat rumah dan masih banyak lagi. Kemudian selain itu, ada juga perayaan pawai alegori,
karnaval, gerak jalan, dan puncak yang wajib diikuti adalah upacara bendera
yang di adakan tepat pada tanggal 17 Agustus untuk selalu pengenang jasa-jasa
para pahlawan yang telah gugur di medan perang.
Kemerdekaan Republik Indonesia ini tak luput dari seorang prajurit yang gagah perkasa mengusir penjajahan. Kita patut bersyukur, Indonesia kaya segala-galanya. Jangan sampai di jajah lagi. Kita harus bisa mempertahankan perjuangan para pejuang kita agar tidak terbuang percuma. Indonesia kaya akan budidaya kebudayaan yang beraneka ragaman adat-istiadat dari sabang sampai merauke, mempunyai kekayaan Nusantara yang melimpah ruah seperti kaya akan hasil alam, cagar budaya, kepulauan, dan masih banyak lagi. Seharusnya semuanya dapat di manfaatkan dan diolah dengan benar. Janganlah kita merusaknya! Jangan lagi kepunyaan kita diakui oleh bangsa lain! Mulai sekarang harus bisa menjaganya!
Indonesia mempunyai beragam suku bangsa. Kita harus tetap
bersatu walaupun terdapat perbedaan suku bangsa, agama, dan budaya. Apa yang
harus kita lakukan? Haruskah kita berperang dengan memegang senjata? Sudahkah
kita berbuat untuk Indonesia tercinta? Eemmm...
Perjuangan kita sebagai generasi pemuda Indonesia tidaklah
sama dengan para pejuang-pejuang terdahulu. Masih banyak ‘PR’ yang harusnya
kita kerjakan. Seperti halnya seorang pelajar, perjuangannya tentu berbeda
dengan pejuang terdahulu. Dengan giat belajar itu sudah merupakan wujud
perjuangan. Berprestasi membawa harum nama bangsa Indonesia. Sebegai generasi
penerus bangsa yang mempunyai jiwa Nasionalisme kita harusnya mampu mencintai
negri kita sendiri tanpa menjelek-jelekkan suku bangsa kita sendiri. Itulah
salah satu perjuangan kita. Menanamkan konsep-konsep kebaikan hidup sejak dini
kepada anak-anak kita untuk mulai dari hal yang terkecil lebih dulu. Sepatutnya
kita (termasuk saya) sebagai orang tua harus bisa mendidik dan memberi contoh yang benar, membentuk karakter anak-anak kita agar kelak di masa mendatang tumbuh menjadi
generasi bangsa yang terhebat, penuh semangat dalam berkarya, mempunyai jiwa saling
tolong menolong, dan selalu mempererat rasa toleransi terhadap sesama.
Kita harus melestarikan lingkungan dengan cara membuang
sampah pada tempatnya untuk mencegah bencana banjir, menggalakkan reboisasi yang
akhir-akhir ini mulai punah, stop
pembangunan mall yang berlebihan karena itu sesungguhnya akan menindas pedagang
kecil seperti pasar tradisional. Saya malah berharap supaya memperbanyak tanaman kota, agara masyarakat bisa menikmati, bersantai ria di taman dengan gratis, bisa juga untuk mengurangi masalah global warming. Yuk, kita bersahabat
dengan alam.
Seperti taman kota, alun-alun Batu Malang ini bisa dinikmati masyarakat. Saya sering bersantai ria di taman itu bersama keluarga juga teman-teman. Tempatnya yang asri, dan ada tempat play land untuk anak-anak secara gratis.
Dirgahayu Indonesia
Indonesia ke 68 tahun. Usia yang tak muda lagi. Menurut berita di televisi sebenarnya Belanda kurang sepaham kalau Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, mereka mengakui bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 24 September 1949 (Sumber: Berita Trans7),.."maka dari itu tamu undangan dari Belanda pada upacara 17 Agustus 1945 banyak yang tidak hadir". Benarkah kini Indonesia sudah merdeka??? Dalam kenyataannya secara ekonomi, pendidikan, kemiskinan, kesejahteraan rakyat masih perlu dibenahi. Masih banyak kekurangan yang harus kita kejar. Kalau pun harus dibahas satu-persatu memang tidak akan pernah tuntas, tak semudah seperti kita membalikkan telapan tangan. Marilah kita memikirkan kepentingan masa depan rakat, saatnya bahu-membahu, bergotong royong membantu rakyat yang membutuhkan, menciptakan lapangan kerja buat yang masih 'nganggur'. Kita junjung
tinggi nilai kebudayaan, meneruskan mimpimu untuk Indonesia hingga terciptalah
Indonesia baru, kreativitas semangat kerja keras tanpa lelah, teruslah berlari tanpa henti ‘ntuk
menjadikan negeri kita terus maju tentunya harus diiringi dengan doa yang tak pernah
henti.
No comments:
Post a Comment