.

Friday, September 27, 2013

Rahasia Awet Muda

“Mencegah lebih baik daripada mengobati”.  Itulah pepatah yang selalu harus kita ingat agar kita terbiasa dengan hidup sehat. Rutinitas yang terlalu sibuk membuat kita terlena akan pentingnya kesehatan. Hidup sehat sudah pasti menjadikan kita selalu awet muda. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang akan membuat kita tetap awet muda:
Mengatur waktu agar pola hidup sehat terpenuhi.

Friday, September 20, 2013

Buah Pepaya Penyelamatku

Buah papaya merupakan buah yang kaya akan manfaatnya. Namun, kebanyakan rata-rata pada anak-anak tak begitu suka memakan buah papaya. Kalau pun di suruh memilih buah papaya atau yang lainnya;  pasti lebih memilih buah jeruk, apel, semangka, atau pun mangga. Hheemm…kenapa ya? Apa karena rasanya ya? Padahal kan rasa pepaya itu kan manis. Yah, meskipun susah-susah gampang nyari buah pepaya yang manis. Kebanyakan sih suka nemu pepaya yang kurang manis dan cenderung ‘anyep’ hampir tak berasa. 

Mau tau ciri-ciri buah pepaya yang manis?
Hampir setiap hari saya membeli buah pepaya di pasar. Pilih pepaya yang manis itu jika dilihat dari kulitnya masih segar/tidak kirut dan tak tampak ada warna hitam-hitamnya. Kalau mau pilih yang tebal dagingnya jangan memilih bentuk pepaya yang cembung, justru pilih yang besarnya rata (ramping). Dilihat dari warna kulitnya pilih warna yang cerah (hijau gradiasi keorangean).
Buah pepaya ini tebal dan rasanya manis sekali.

Wednesday, September 18, 2013

Pentingnya Jaminan Perlindungan Kesehatan Bagi Keluarga

Sekarang ini banyak sekali penyakit berbahaya bermunculan. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang kurang sehat, pola hidup yang tidak teratur dan maraknya makanan siap saji semakin menjamur di Indonesia. Produksi makanan semakin menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa menghiraukan dampak negative pada kesehatan. Padahal, kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Tak pandang bulu, penyakit bisa menyerang siapa saja, tidak hanya menyerang pada usia tua namun bisa jadi masih muda pun juga dapat terserang penyakit berbahaya.

‘Hidup susah, mati pun tak mau’. Barang kali itu lah pepatah yang paling tepat ketika kita sedang menderita penyakit berbahaya. Seperti Nenek saya, di usianya yang ke 66 tahun ini sudah lama mengidap penyakit diabetes. Sudah sering pula menjalani rawat inap di rumah sakit. Penyakit diabetes telah menyiksa bathinnya. Saya tak tega melihatnya. 

Thursday, September 12, 2013

Waspada, Bahaya Insomnia


Sumber gambar: Merdeka.com

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki kelainan sulit untuk tidur secara berulang-ulang walaupun mempunyai kesempatan untuk tidur itu ada. Bisa jadi pemicu kesulitan tidur ini dikarenakan adanya beban psikologi /pikiran yang terus-menerus mengganggu, sehingga adanya ketegangan otak di kepala.

Sulit tidur sering terjadi baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Terkadang  justru seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.

Friday, September 6, 2013

Sensasi #10daysforASEAN

Pagi teman-teman....uuggghhh... molet dulu deh, baru bangun tidur. Joget cesar dulu yuk..."Asek-asyek jjjoooozzzzzz!". Seneng banget hari ini otakku lebih enjoy dari kemaren-kemaren. Baru semalem bisa ngrasain tidur nyenyak. Emang lagi ngapain? Heheehe... 

Leganya sekarang bisa ngeblog nyablak, setelah 10 hari non stop ngikuti lomba nulis serius dan formal banget temanya.

Awal ngikut ini gak sengaja iseng-iseng buka facebook baca status temen-temen lewatlah statusnya mak #IndahJuli ada pengumuman lomba dan hari itu juga adalah hari terakhir pendaftaran. Cuutttzz...tanpa kelamaan mikir, gak baca itu lomba nulis apa, pokoknya langsung daftar deh, perkara itu temanya susah atau apa pikir belakangan lah yang penting daftarnya gak telat kayak pas lomba #30hariNonStopNgeblog nyesel banget telat ikutan.

Nyulik gambar dari  devianstart.com

Wednesday, September 4, 2013

Jakarta City of ASEAN


Pada tanggal 8 Agustus 2013 ASEAN berulang tahun yang ke-46. Dalam memperingati perayaan HUT Association Of South East Asian Nations (ASEAN) telah dirayakan di markas ASEAN Secretary, Jl. Sisingamangaraja 70A Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Perayaan semarak itu dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Negara anggota ASEAN meliputi Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand serta Indonesia sebagai tuan rumah dengan diawali dengan pengibaran bendara ASEAN. 

Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) saya merasa bangga Jakarta menjadi markas ASEAN Secretary, pertanda bahwa kepercayaan Negara Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN dan dipandang sebagai pendorongan penyelarasan antar anggota ASEAN.

 pic : www.tripadvisor.co.id

Euforia Persatuan Masa Depan ASEAN 2015

Pelaksanaan persatuan di Negara-negara ASEAN ini masih terbilang ‘rumit’. Pasalnya dalam kenyataannya masih tersandung sejumlah persoalan, terutama masalah keamanan, ekonomi dan sosial budaya yang makin ‘semrawut’. Persengketaan wilayah yang terjadi di antara sejumlah negara ASEAN digadang-gadang memperumit terciptanya persatuan ASEAN. Sebut saja konflik internal yang ada di Negara anggota ASEAN yang terlibat di dalamnya. Antara lain Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam yang terlibat persengketaan dengan China, Taiwan di Laut China Selatan. Tak kalah serunya pada kasus Filipina yang belum terselesaikan adanya "Deklarasi Perilaku Laut Tiongkok Selatan”, serta eskalasi kekerasan di Myanmar pada konflik etnis di Rohingya maupun di Meiktila.

“Bagaimana bisa menciptakan persatuan pembangunan ASEAN kalau di dalam Negara-negara ASEAN masih banyak konflik? “ Dalam hal ini paradigma pendukung komunitas ASEAN berusaha keras untuk menyatukan rakyat dan menciptakan masa depan ASEAN dengan berdasarkan tiga pilar yaitu masyarakat Keamanan ASEAN (ASC), Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) dan Masyarakat Soaial-Budaya ASEAN (ASSC).
pic: therealsingapore.com

Monday, September 2, 2013

Dilematis Kebebasan Pers Filipina

Kebebasan berekspresi dan berpendapat merupakan salah satu hak yang paling mendasar dalam kehidupan bernegara. Perlindungan dan kepastian hukum dalam menegakkan hukum perlu adanya transparansi / keterbukaan yang melibatkan peran serta masyarakat. Maka dari itu, kebebasan pers, hak wartawan dalam menjalankan fungsinya mencari dan memberitakan informasinya harus dipenuhi, dihormati, dan dilindungi.

Pengekangan kebebasan pres berekspresi yang terlalu berlebihan akan meresahkan media journalism untuk kebebasan menyebar luaskan informasi yang ada akan dipaksa untuk memuat setiap berita yang palsu, atau tidak boleh bertentangan dengan pemerintah. Bisa jadi, kebebasan pers ada tetapi lebih terbatas untuk memperkuat status quo, ketimbang guna membangun keseimbangan kontrol publik (termasuk pers). Karenanya, tidak mengherankan apabila kebebasan pers itu lebih tampak sebagai wujud kebebasan (bebasnya) pemerintah, dibanding bebasnya pengelola media dan konsumen pers, untuk menentukan corak dan arah isi pers tersebut.
pic: pontianak.tribunnews

Sunday, September 1, 2013

Menyikapi Sengketa Singapore – Malaysia


Konflik mengenai perbatasan Singapura dan Malaysia ini sesungguhnya bukanlah hal yang baru lagi diantara negara-negara ASEAN. Hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia terbilang rumit. Salah satunya soal permasalahan perbatasan di wilayah Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh. Awal munculnya sengketa bermula dari Singapura memprotes tindakan Malaysia memasukkan pulau Pedra Branca dalam teritorinya saat menerbitkan peta baru Malaysia. Malaysia pun membawa perkara tersebut lanjut ke meja Mahkamah Internasional di Hamburg pada 4 September 2003.

Persengketaan wilayah antara Singapura dan Malaysia adalah perebutan pulau yang terletak di pintu masuk selat Singapura sebelah timur, terdapat tiga pulau yang dipersengketakan, yaitu Petra Branca (disebut Pulau Batu Puteh oleh Malaysia), Batuan Tengah dan Karang Selatan. Persengketaan dimulai pada tahun 1979 dan keputusan Mahkamah Internasional telah menetapkan satu dari dua pulau tersebut yaitu Petra Branca jatuh pada Singapura pada tahun 2008 lalu, Sementara  'Batuan Tengah' diberikan pada Malaysia.

gambar: wikipedia